Setelah beroperasi sejak April 2011, Facebook akhirnya mengundang beberapa jurnalis media cetak dan
elektronik secara terbatas untuk menunjukkan pusat data mereka yang berlokasi di Prineville, Oregon, Amerika Serikat. Gedung ini membutuhkan waktu hampir dua setengah tahun dalam pembangunannya, dan menggunakan arsitektur
Open Compute Project (dipionir oleh Facebook) yang mana spesifikasinya terbuka untuk umum untuk dibaca. Facebook juga memiliki data center di
Forest City, Karolina Utara dan Lulea, Swedia. Berikut spesifikasi Pusat Data Facebook yang terletak di negara bagian Oregon tersebut:
Lokasi: Prineville, Oregon, USA
Luas: 13,656.747 meter persegi
Kapasitas Catu Daya: 28 Mega watt (dibantu dengan 100 Kilo watt dari solar cell)
Nilai Investasi: US$ 210 juta
Jumlah karyawan (pada lokasi): 64
Data Teknis Pusat Data:
PUE: 1.05 s/d 1.18
Jumlah Server: 15,400
Server (1/2 dari total server): Rak Server dari DELL, HP, IBM dan vendor lainnya
Server (lainnya): rancangan khusus untuk MemCache dan Web Server (lihat gambar dibawah)
Server (khusus transaksi keuangan): terkurung dalam jerigi besi yang sangat aman
Umur Server: 3 s/d 5 tahun
Berikut Panel untuk menunjukkan efisiensi pusat data Facebook:
|
Gambar 1 - PUE Display Pusat Data Facebook (Gigaom.com) |
Berikut adalah pintu masuk ke dalam pusat data Facebook:
|
Gambar 2 - Pintu masuk Pusat Data Facebook (Gigaom.com) |
Dalam gedung pusat data dimana terdapat 2 bagian, sebelah kiri adalah server yang menggunakan spesifikasi Open Compute dan sebelah kanan adalah server "store bought" seperti terlihat gambar dibawah:
|
Gambar 3 - Ruang server baru (kiri) dan lama (kanan) (Gigaom.com) |
Gambar dibawah merupakan gambar server model lama:
|
Gambar 4 - Server jenis "store bought" (Gigaom.com) |
Gambar dibawah ada gambar server 1 Gb dengan spek Open Compute:
|
Gambar 5 - Server 1 Gb dengan spek Open Compute (eweek.com) |
Server yang berhubungan dengan transaksi keuangan berada dalam kurungan sangkar besi seperti gambar dibawah:
|
Gambar 6 -Server dalam kurungan sangkar besi (Gigaom.com) |
Udara luar masuk melewati tembok dengan celah dengan bahan karet pada kisi-kisinya seperti gamabar dibawah:
|
Gambar 7 - Tembok dengan celah untuk udara masuk (Gigaom.com) |
Direktur Ken Patchett menunjukkan bagaimana udara mengalir dari luar ke dalam melewati celah2 pada gambar 7 diatas:
|
Gambar 8 - Bagaimana udara mengalir masuk ke gedung (Gigaom.com) |
Udara yang masuk dalam gedung masih harus dilewatkan filter udara seperti terlihat pada filter di bagian kanan:
Udara panas dari dalam gedung, akan mengalir keluar dengan dibantu kipas raksasa:
|
Gambar 10 - Udara panas keluar dibantu kipas raksasa (Gigaom.com) |
Di dekat atap gedung, udara panar mengalir keluar lewat celah yang sudah disiapkan:
|
Gambar 11 - Udara keluar dekat atap gedung lewat celah (Gigaom.com) |
Di luar ruangan, Facebook juga memasang solar cell untuk mendukung listrik yang ramah lingkungan seperti gambar dibawah:
|
Gambar 12 - Panel solar yang ramah lingkungan (Gigaom.com) |
Ruangan fabebook tidak menarik kalau tidak ada tombol "like"
|
Gambar 13 - Tombol "like" untuk menyalakan lampu dalam gedung (eweek.com) |
Kita tunggu berita selanjutnya untuk gedung ke-2 Facebook yang memiliki teknologi yang lebih baik dari yang ada saat ini.
mantap
BalasHapus